Merebus Sayuran yang Baik dan Benar


Umumnya di Indonesia kalau merebus sayuran selalu menunggu air mendidih baru sayuran dimasukkan ke dalam panci.
Tapi kebiasaan ini adalah cara yang salah. Pemenang Iron Chef 2012 ini mengatakan jika sayuran direbus setelah air mendidih, maka rasa dari sayuran tersebut akan berkurang bahkan kadar gizinya pun banyak yang berkurang.
“Merebus sayuran yang baik dan benar itu adalah pada suhu sedang. Artinya, ketika air belum mendidih adalah waktu yang tepat merebus sayuran,” ujar Chef Nonaga dalam sebuah Cooking Competition di Bandung, Sabtu (12/1) lalu.
Jika sayuran direbus saat air masih dalam kondisi dingin, maka rasa sayuran akan lebih terasa disaat sudah matang. Selan itu itu kadar gizi dan vitamin dalam sayuran bisa bertahan tanpa berkurang. Suhu air yang panas bisa merusak rasa dan juga kandungan yang ada dalam sayuran.

Referensi : Ghiboo.com

Waspada Modus Kejahatan Dengan Menukar Plat Nomor Kendaraan


Modus ini digunakan untuk para pencuri sepeda motor di mall yang dijaga oleh jasa parkir. Pelaku datang ke mall dengan membawa plat nomor berikut STNK asli.

Pelaku akan mencari sepeda motor bertipe sama dengan yang tertera di STNK. Biasanya sepeda motor yang diincar letaknya jauh dari loket pembayaran parkir.

Setelah menemukan motor yang sesuai, pelaku akan menukar plat nomor yang terpasang dengan plat nomor yang dibawanya.

Setelah terpasang maka pelaku akan aman saat keluar dari loket parkir karena motor yang ditumpanginya telah sesuai dengan STNK.

Tiket parkir yang diminta akan dibilang hilang. Atas hilangnya tiket parkir, pelaku hanya akan dikenakan denda terbesar Rp 50.000. Untuk menghindarinya.

Parkirlah di tempat yang terawasi oleh Petugas Parkir dan gunakanlah kunci pengaman tambahan.

Humas PoLda Metro Jaya

Mendidik dengan “CINTA”


“Bid…ayo mandi! Disuruh mandi saja kok malas amat!” bentak ibu Abid (7) seraya menyeret paksa anaknya yang sedang asyik bermain.

“Fatma…jangan dekati kompor itu! Bahaya, tahu!” Bentak ayah Fatma yang memergoki putrinya (2) sedang mengutak-atik kompor minyak. Ketika bocah kecil itu menangis mendengar bentakan ayahnya, sang ayah malah kembali membentak, “Heh…diam!” Si kecil pun semakin ketakutan.

Membentak anak, sepertinya sudah menjadi kebiasaan sebagian orang tua. Saat melihat anak melakukan kesalahan, atau ketidakpatuhan, orang tua memang sering dibuat jengkel. Secara refleks, karena emosi, orang tua sering bermaksud ‘menasihati’, tapi diucapkan dengan nada tinggi. Kebiasaan ini juga lebih sering dilakukan oleh orang tua yang temperamental.

Pertanyaannya, efektifkah menasihati anak dengan bentakan? Tentu tidak, sebab kalau anak terlalu sering dibentak, maka ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang minder, tertutup, bahkan pemberontak. Ia pun bisa menjadi temperamental dan meniru kebiasaan orang tuanya, suka membentak.

Dalam Nikah edisi Juni 2006 sudah dibahas cara  menasihati anak secara efektif (Menegur Perilaku, Menghargai Pelaku). Pada edisi kali ini, akan dipaparkan beberapa akibat bila anak terlalu sering menerima bentakan. Selain itu, akan dibahas pula bagaimana kiat menumbuhkan kepatuhan.

SALAH KAPRAH ORANG TUA

Seringkali orang tua baru bertindak ketika kesalahan telah dilakukan oleh anak. Bukan mencegah, mengarahkan, dan membimbing sebelum kesalahan terjadi.

Seharusnya orang tua mempertimbangkan tingkat perkembangan kejiwaan anak, sebelum membuat aturan. Jangan menyamakan anak dengan orang dewasa. Orang tua hendaknya menyadari bahwa dunia anak jauh berbeda dengan orang dewasa. Jadi, ketika menetapkan apakah perilaku anak dinilai salah atau benar, patuh atau melanggar, jangan pernah menggunakan tolok ukur orang dewasa.

Harus diakui, orang tua yang habis kesabarannya sering  membentak dengan kata-kata yang keras bila anak-anak  menumpahkan susu di lantai, terlambat mandi, mengotori dinding dengan kaki, atau membanting pintu. Sikap orang tua tersebut seperti polisi menghadapi penjahat. Sebaliknya, orang tua sering lupa untuk memberikan perhatian positif ketika anak mandi tepat waktu, menghabiskan susu dan makanannya, serta memberesi mainannya. Padahal seharusnya, antara perhatian positif dengan perhatian negatif harus seimbang.

PENGARUH TERHADAP ANAK

Anak-anak yang sering  diberi perhatian negatif, apalagi dengan teguran keras atau bentakan, akan mudah tertekan jiwanya. Kemungkinan  ia bisa  berkembang menjadi anak yang:

– Minder

Bila anak selalu dicela dan dibentak, dan tak pernah menerima perhatian positif saat ia melakukan kebaikan, maka ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang tidak percaya diri atau minder. Akan tertanam dalam jiwanya bahwa ia hanyalah anak yang selalu melakukan kesalahan, tidak pernah bisa berbuat kebaikan atau menyenangkan orang lain. Akibatnya, ia sering ragu-ragu atau tidak percaya diri untuk melakukan atau mencoba sesuatu karena takut salah. Misalnya, ia jadi tidak pede  untuk mengaji atau membaca Al-Quran, gara-gara orang tuanya selalu membentaknya bila mendengar bacaannya salah.

– Cuek/ tidak peduli

Anak yang selalu dibentak juga bisa berkembang menjadi anak yang cuek dan tidak peduli. Akibat sudah terlalu sering menerima bentakan, ia malah jadi apatis, tidak peduli. Ia pun sering mengabaikan nasihat orang tuanya. Mungkin saat  dibentak atau dimarahi ia terlihat diam mendengarkan, tapi sesungguhnya kata-kata orang tuanya hanya dia anggap angin lalu. Masuk ke telinga kanan lalu keluar lewat telinga kiri.

– Tertutup

Orang tua yang temperamental dan suka membentak, tentu akan menakutkan bagi anak. Ya, anak menjadi takut  pada orang tuanya sendiri, sehingga ia tumbuh menjadi pribadi yang tertutup. Ia tak pernah mau berbagi cerita dengan orang tuanya. Buat apa berbagi kalau nanti ujung-ujungnya ia akan disalahkan? Dengan demikian, komunikasi antara orang tua dan anak tidak bisa berjalan lancar. Hal ini tentu berbahaya, karena bila menghadapi masalah dan hanya disimpan sendiri, jiwa anak bisa sangat tertekan.

– Pemberontak/ penentang

Anak yang bersikap menentang bisa digolongkan dalam 3 tipe.

Pertama, tipe penentang aktif. Mereka menjadi anak yang keras kepala, suka membantah dan membangkang apa saja kehendak orang tua. Mereka marah karena merasa tidak dihargai oleh orang tua. Untuk melawan jelas tak bisa, karena ia hanya seorang anak kecil. Maka ia pun berusaha menyakiti hati orang tuanya. Ia akan senang bila melihat orang tuanya jengkel dan marah karena ulahnya. Semakin bertambah emosi orang tua, semakin senanglah ia.

Kedua, tipe penentang dengan cara halus. Anak-anak ini jika diperintah memilih sikap diam, tapi tidak juga memenuhi perintah. Sebagaimana Abid yang disuruh mandi oleh ibunya, tapi tak juga mau beranjak dari tempatnya bermain. Saat ia ditinggalkan sendiri di kamar mandi pun, ia tidak segera mandi, malah bermain air atau kapal-kapalan.

Ketiga, tipe selalu terlambat. Anak seperti ini baru mengerjakan suatu perintah setelah terlebih dahulu melihat orang tuanya jengkel, marah, dan mengomel atau membentak-bentak karena kemalasannya. Misalnya Angga yang belum mau beranjak dari tempat tidurnya bila belum dibentak atau diomeli ibunya.

– Pemarah, temperamental dan suka membentak

Anak sering meniru sikap orang tuanya. Bila orang tua suka marah atau ‘main bentak’ karena sebab-sebab sepele, maka anak pun bisa berbuat hal yang sama. Jangan heran bila anak yang diperlakukan demikian, akan berlaku seperti itu terhadap adiknya atau  teman-temannya.

BAGAIMANA MENUMBUHKAN KEPATUHAN?

Setelah jelas bila bentakan tidak efektif untuk menumbuhkan kepatuhan, bahkan berpengaruh negatif bagi kepribadian anak, lalu bagaimanakah cara yang baik untuk menumbuhkan kepatuhan?

– Beri penjelasan pada anak

Jelaskan pada anak dengan bahasa yang ia mengerti, mengapa suatu hal diperintahkan dan hal lain dilarang. Jangan sekali-sekali memberi keterangan dusta dalam hal ini.

– Perintahkan sebatas kemampuannya

Perintah di luar kesanggupan dan kemampuan anak justru bisa menyebabkan krisis syaraf (neurotic) dan buruk perangai. Ada pepatah mengatakan, “Jika engkau ingin ditaati, maka perintahkanlah apa yang dapat dipenuhi.” Sebaiknya perintah itu dibagi-bagi dan tuntutan pelaksanaannya pun bertahap.

Untuk mengetahui sampai di mana batas kemampuan anak sesuai perkembangan usianya, diperlukan pengetahuan tersendiri. Sebaiknya orang tua memahami perkembangan anak ini.

– Tidak berdusta atau menakut-nakuti

Kadang orang tua mengatakan akan membelikan ini atau itu jika anak mematuhi perintahnya, tapi ternyata setelah anak patuh, orang tua tidak menepati janjinya. Itu berarti orang tua berdusta, dan bisa jadi anak tidak akan percaya lagi pada orang tuanya. Kedustaan seperti ini harus dihindari.

Selain itu, orang tua juga sering menakut-nakuti anak dengan sesuatu yang seharusnya berguna baginya. Itu dilakukan karena ingin anaknya segera memenuhi perintah mereka. Misalnya menakut-nakuti anak dengan dokter, suntikan dan sebagainya. Ketakutan anak pada hal-hal tersebut bisa terbawa hingga ia dewasa.

– Jangan bertentangan dengan naluri anak

Gharizah atau naluri adalah kekuatan terpendam dalam diri manusia yang mendorongnya untuk melakukan beberapa pekerjaan tanpa berlatih terlebih dahulu.

Janganlah orang tua melarang anak bermain, atau membongkar dan memasang sesuatu. Jangan pula melanggar kebiasaan anak kalau tidak ingin mereka menggunakan jerit tangis sebagai senjatanya.

Lebih baik gharizah itu diarahkan sedemikian rupa sehingga anak bisa mengatur dirinya sendiri. Misalkan diberi perintah, “TPA nanti mulai ba’da asar lho, sekarang kan udah setengah tiga. Adik udah aja ya mainnya, dilanjutin besok aja, sekarang mandi dulu, kan udah mau adzan…”.

Ungkapan itu tidak melarang anak bermain, dan tidak melanggar kebiasaan mereka bermain di tengah hari. Pemberian ‘masa terbatas’ ini dimaksudkan agar anak bisa mengatur jadwal kegiatannya sendiri, dan akan sangat menolong untuk melatih anak disiplin waktu. Selain itu mereka merasa dianggap mampu untuk mengatur dirinya sendiri tanpa harus didikte begini dan begitu. (Oel)

Referensi: Mendidik dengan Cinta, Irawati Istadi. Pustaka Inti.

Sumber: majalahnikahonline.com

Sistem Informasi


Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan output informasi yan diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. Stakeholder tersebut meliputi analis sistem, manajer proyek, pemilik sistem, pengguna sistem, desainer sistem, dan pembangun sistem. Nilai dan keuntungan menggunakan sistem informasi secara umum adalah:

  1. Meningkatkan keuntungan perusahaan
  2. Mengurangi biaya bisnis
  3. Meningkatkan pangsa pasar
  4. Memperbaiki relasi dengan pelanggan
  5. Mengurangi kesalahan
  6. Meningkatkan efisiensi

Sistem informasi memiliki beberapa jenis di antaranya: Sistem pemrosesan transaksi, sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, sistem informasi eksekutif, sistem pakar, dan lain-lain.

 

Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.

 

Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

Komponen Jaringan


Beberapa komponen dasar yang membentuk suatu jaringan komputer pada umumnya adalah sebagai berikut :

  1. 1.     Kabel

Setiap kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda. Beberapa jenis kabel yang menjadi standar dalam penggunaan untuk komunikasi data dalam jaringan komputer adalah sebagai berikut :

  • Coaxial Cable

Jenis kabel dengan inti dari tembaga yang dikelilingi oleh anyaman halus kabel tembaga lain, diantaranya terdapat isolator sebagai permisah antara kedua kabel tersebut. Dikenal dua jenis tipe coaxial cable untuk jaringan komputer, yaitu thick coax cable (berdiameter lumayan besar) dan thin coax cable (berdiameter lebih kecil).

 Coaxial Cable

Gambar 4. Coaxial Cable

  • Twisted Pair Cable

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) atau STP (Shielded Twisted Pai) yang umumnya dipakai adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel yang saling berpilin.

 Kabel UTP, STP dan konektor rj-45

Gambar 5. Kabel UTP, STP dan konektor rj-45

Terdapat tipe penyambungan kabel jenis UTP, yaitu straight trought cable, crossover cable ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yaitu rollover cable. Perbedaannya, straight trought cable digunakan untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui perantara konsentrator (hub/switch) maupun repeater, sedangkan crossover cable digunakan untuk media komunikasi antar komputer (tanpa hub/switch) atau dalam kasus tertentu berguna untuk menghubungkan hub dengan hub.

Berikut adalah skema pemasangan kabel UTP :

–          Pemasangan kabel straight trought

Skema Straigh Through

Gambar 6. Skema Straigh Through

–          Pemasangan kabel crossover

 Skema Crossover

Gambar 7. Skema Crossover

–          Pemasangan kabel rollover

 Skema Rollover

Gambar 8. Skema Rollover

  • Fiber Optic Cable

Merupakan kabel yang memiliki inti serat kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal. Sering dipakai sebagai saluran backbone karena kemampuannya yang tinggi dibanding dengan kabel coaxial atau UTP.

 Fiber Optic Cable

Gambar 9. Fiber Optic Cable

  1. 2.     Ethernet Card

Ethernet card atau sering disebut lancard berfungsi sebagai media penghubung antara komputer dengan jaringan. Ada beberapa port koneksi yang dapat digunakan. Jika didesain untuk tipe kabel coaxial maka konektor yang dipakai adalah konektor BNC (Barrer Nut connector) sedangkan jika didesain untuk kabel twisted pair maka konektor yang dipakai adalah RJ-45.

 Ethernet Card (NIC)

Gambar 10. Ethernet Card (NIC)

  1. 3.     Hub dan Switch (Konsentrator)

Konsentrator adalah perangkat untuk menyatukan kabel-kabel jaringan dari setiap workstation, server, atau perangkat lainnya. Konsentrator biasanya dipakai pada topologi star. Hub dan switch umumya memiliki port RJ-45 sebagai port untuk menghubungkan komputer.

 Switch (Konsentrator)

Gambar 11. Switch (Konsentrator)

Perbedaannya, switch merupakan konsentrator yang memilki kemampuan manajemen traffic data lebih baik dibandingkan dengan hub.

  1. 4.     Repeater

Perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel ataupun wireless lalu memancarkan kembali sinyal tersebut dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel ataupun wireless yang lain.

Wireles Repeater

Gambar 12. Wireles Repeater

  1. 5.     Bridge

Perangkat jaringan komputer yang berfungsi hampir sama dengan repeater, tetapi bridge mampu menghubungkan antar jaringan yang menggunakan topologi serta transmisi yang berbeda.

 bridge

Gambar 13. Ethernet Bridge

  1. 6.     Router

Perangkat jaringan komputer yang dikhususkan untuk menagani koneksi anatara dua atau lebih jaringan yang terhubung melalui packet switching. Router bekerja dengan melihat alamat asal dan alamat tujuan dari paket yang melewatinya dan memutuskan rute yang akan dilewati paket tersebut untuk sampai ke tujuan. Router mengetahui alamat masing-masing komputer dilingkungan jaringan lokalnya, mengetahui alamat bridge, dan router lainnya.

Saat ini telah dikembangkan teknologi PC-Router, dimana suatu komputer (PC) dapat dibuat sebagai router dengan menginstal sistem operasi yaitu Mikrotik RouterOS. Dengan menggunakan Mikrotik PC-Router akan menghemat biaya dalam pembelian peralatan jaringan yang disebabkan mahalnya perangkat router pada umunya.

Referensi : Edhy Sutanta. 2004. Komunikasi Data dan Jaringan

Topologi Jaringan Komputer


Topologi adalah suatu aturan/rules bagaimana menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan.

Adapun 3 topologi utama yang menjadi dasar bagi topologi yang lain, yaitu :

  1. 1.      Topologi Bus

Merupakan topologi yang menghubungkan semua terminal ke satu jalur komunikasi yang kedua ujungnya ditutup dengan terminator. Terminator adalah perangkat yang menyediakan resistansi listrik untuk menyerap sinyal pada akhir transmisi sambungan agar sinyal tidak terlontar kembali dan diterima lagi oleh stasiun jaringan.

topologi bus

Gambar 15. Topologi Bus

  1. 2.      Topologi Ring

Pola dari topologi ring hampir sama dengan topologi bus, tetapi kedua terminal yang berada pada ujung saling dihubungkan sehingga hubungan antara terminal berlangsung dalam suatu lingkaran tertutup.

 topologi ring

Gambar 16. Topologi Ring

  1. 3.      Topologi Star

Pada topologi star, terdapat sebuah terminal pusat (hub/switch) yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan komunikasi data. Trafik data mengalir dari node ke terminal pusat dan diteruskan ke node (station) tujuan.

 topologi star

Gambar 17. Topologi Star

Referensi : Iwan Sofana,  Membangun Jaringan Komputer.2008

Classless Addressing


Merupakan sebuah metode pembagian IP address dalam notasi Classless Interdomain Routing (CIDR) dengan menggunakan network prefix untuk menyebutkan bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik. Penulisan network prefix suatu kelas IP address menggunakan garis miring (slash) “/” lalu diikuti dengan angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misalkan, ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP 10.xxx.xxx.xxx, network prefix dituliskan sebagai 10/8. Angka /8 menunjukkan notasi CIDR yang merupakan jumlah bit yang digunakan oleh network prefix, yang berarti netmask-nya 255.0.0.0 dengan jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak 16.777.214 node.

(Tanenbaum, Andrew S, Computer Networks )

Subneting


Subnetting merupakan proses memecah satu kelas IP address menjadi beberapa subnet dengan jumlah host yang lebih sedikit. Sementara subnet mask yang digunakan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet. Sebagai contoh IP address 202.91.8.0/24 dibagi dalam beberapa jaringan (subnet) denga metode CIDR adalah :

–          Subnet 1 = 62 host – network address = 202.91.8.0/26

–          Subnet 2 = 62 host – network address = 202.91.8.64/26

–          Subnet 3 = 62 host – network address = 202.91.8.128/26

–          Subnet 4 = 62 host – network address = 202.91.8.192/26

–          Subnet mask = 255.255.255.192

Referensi : Tanenbaum, Andrew S, Computer Networks .2000

Pengalokasian IP Address


Ada beberapa aturan dasar dalam penggunaan network ID dan host ID, yaitu :

  1. Network ID 127.0.0.0 tidak dapat digunakan karena IP tersebut merupakan alamat loopback dari sistem lokal.
  2. Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1, (contoh kelas A : 10.255.255.255) karena akan diartikan sebagai alamat broadcast.
  3. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0, karena IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat jaringan.
  4. Host ID harus unik dan saling berbeda dalam suatu jaringan.
  5. IP private yang dapat digunakan dalam jaringan lokal, yaitu : 10/8, 172.16.0.0/12, 192.168.0.0/16, 224.0.0.0/4 (class D), 240.0.0.0/5 (class E) ip ini tidak di publish ke internet.

Referensi : Tanenbaum, Andrew S, Computer Networks .2000